Rabu, 20 November 2013

29 TUGAS SOFTSKILL "PERENCANAAN MIKRO"

Perencanaan Mikro (Micro Planning) 

Pengertian

Perencanaan mikro tingkat puskesmas adalah penyusunan rencana tingkat puskesmas untuk 5 tahun, termasuk rincian tiap tahunnya.
Tujuan
Tujuan umum
Meningkatkan cakupan pelayanan program prioritas sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh puskesmas, sehingga dapat meningkatkan fungsi puskesmas.
Tujuan khusus
1. Tersusunnya rencana kerja puskesmas untuk jangka waktu lima tahun secara tertulis.
2. Tersusunnya rencana kerja tahunan puskesmas, sebagai penjabaran rencana kerja lima tahunan.
Ruang lingkup
1. Rencana yang mencakup seluruh kegiatan pokok puskesmas.
2. Dibatasi sesuai dengan masalah yang dihadapi, dengan memperhatikan prioritas, kebijaksanaan, dan strategi yang telah ditetapkan oleh pusat, Dati I dan Dati II.
Langkah-Langkah Penyusunan
1.      Identifikasi keadaan dan masalah
Untuk menghasilkan suatu rumusan tentang keadaan dan prioritas masalah yang dihadapi puskesmas dan alternatif pemecahannya.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap ini:

a.   Mengetahui kebijakan yang telah ditetapkan baik oeh pusat maupun daerah.
b.   Pengumpulan data yang mencakup:
  • Data umum
  • Data wilayah
  • Data penduduk
  • Sumber daya puskesmas: sarana dan prasarana fisik, tenaga, dana, dan sumber daya masyarakat
  • Data status kesehatan
  • Data cakupan program sesuai dengan indicator dan variabel
c.   Analisa data
Meliputi analisa keadaan dan masalah dalam perencanaan, yang meliputi:
  • Analisa derajat kesehatan
    Menjelaskan masalah kesehatan yang dihadapi, yang menggambarkan derajat-derajat kesehatan secara kuantitatif dan penyebaran masalah tersebut menurut kelompok manusia, tempat dan waktu. Dengan kata lain menggunakan pendekatan epidemiologis.
  • Analisa kependudukan
    Adalah analisa menggunakan ukuran-ukuran demografis dalam wilayah kerja puskesmas, diantaranya jumlah penduduk, penyebarannya berdasarkan kelompok umur, waktu dan pertumbuhan penduduk, kematian, kesakitan, mobilitas penduduk dan sebagainya.
  • Analisa upaya pelayanan kesehatan
    Masukkan (input) baik sarana, dana, dan tenaga.
    Proses
    , merupakan upaya kesehatan yang dijalankan secara terkoordinasi, supervisi, stratifikasi.
    Keluaran (output)
    merupakan hasil upaya kesehatan yang merupakan cakupan-cakupan pelayanan yang telah dilaksanakan.
  • Analisa perilaku
    Analisa yang dapat menggambarkan tentang sikap dan perilaku masyarakat terhadap kesehatan dan upaya kesehatan.
  • Analisa lingkungan
    Merupakan analisa lingkungan fisik, biologis, sosial budaya dan ekonomi masyarakat di wilayah kerja puskesmas.
d.   Perumusan Masalah
Adalah upaya mengidentifikasikan permasalahan yang dihadapi oleh puskesmas berdasarkan analisa di atas dan digambarkan secara kuantitatif dengan pendekatan epidemiologis sehingga dapat menggambarkan masalah yang sebenarnya baik dari segi tempat, waktu, dan besarnya masalah.
e.   Penentuan Prioritas Masalah
Untuk menentukan tingkat masalah dipergunakan cara:
  • Delbecq, dengan cara mendiskusikan masalah oleh anggota kelompok dengan saran dari narasumber.
  • Hanlon, adalah cara yang lebih sederhana yang sering dipergunakan dan setiap anggota rapat puskesmas dapat ikut berperan serta. Semua anggota rapat diminta memberikan nilai terhadap masalah melalui sistem scoring.
Kriteria yang dipakai adalah:
  • Besarnya masalah meliputi:
    • Presentasi penduduk yang terkena
    • Biaya yang dikeluarkan perorang perbulan karena masalah tersebut
    • Kerugian yang dialami penduduk
    • Skore 0-10
  • Tingkat kegawatan/bahaya meliputi:
    • Tingkat keganasan
    • Tingkat urgensinya
    • Kecenderungannya
    • Skore 1-10
  • Kemudahan penanggulangan masalah
    Penentuan kemudahan penanggulangan masalah dilaksankn dengan memberi nilai 0,5-1,5.
  • Faktor PEARL
    Adalah menentukan dapat tidaknya program tersebut dilaksanakan, meliputi:
    P
    = Appropriatness (tepat guna)
    E
    = Ekonomic Feasibility (secara ekonomis murah)
    A
    = Acceptability (dapat diterima)
    R
    = Resource Availability (tersedianya sumber)
    L
    = legality (legalitas terjamin)
    Penentuan skor melalui voting (1=ya, 0= tidak)
    Hasil voting untuk masing-masing faktor dikalikan sehingga didapatkan hasil akhir dari faktor PEARL tersebut. Skor dari masing-masing criteria ditabulasi dan dihitung hasil akhirnya dengan pembobotan, sehingga didapatkan prioritas masalah.
2.   Penyusunan Rencana
Perencanaan yang disusun berdasarkan prioritas masalah yang disususn secara sistematis, dengan urutan sebagai berikut:
  1. Perumusan tujuan dan sasaran
  2. Perumusan kebijaksanaan dan langkah-langkah
  3. Perumusan kegiatan
  4. Perumusan sumber daya
3.   Penyusunan rencana pelaksanaan (Plan of Action)
Penyusunan POA yang perlu diperhatikan adalah :
a.   Penjadwalan, meliputi:
  • Penentuan waktu
  • Penentuan lokasi dan sasaran
  • Pengorganisasian
b.   Pengalokasian sumber daya meliputi:
  • Dana: sumber dana, besarnya, dan pemanfaatannya
  • Jenis dan jumlah sarana yang diperlukan
  • Jumlah dan tenaga yang diperlukan
c.   Pelaksanaan Kegiatan, meliputi:
  • Persiapan
  • Penggerakan dan pelaksanaan
  • Pengawasan, pengendalian dan penilaian
4.   Penulisan Dokumen perencanaan meliputi:
  1. Pendahuluan
  2. Keadaan dan masalah
  3. Tujuan dan sasaran
  4. Pokok kegiatan dan pentahapan tahunannya
  5. Kebutuhan sumber daya
  6. Pemantauan dan penilaian
  7. Penutup
    Lampiran lampiran dokumen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar