Rabu, 27 November 2013

68 TULISAN SOFTSKILL "AJARI MEREKA DENGAN KASIH SAYANG"

AJARI MEREKA DENGAN KASIH SAYANG


Masihkah kita membentak, mencaci, memaki, memukul dan menampar anak dalam mendidik mereka?, think again! Apa yang menjadi alasan kita melakukan itu semua?, atas nama pendidikan, kedisiplinan, nenanamkan akhlakul karimah?, think again!. Apakah karena kita ingin mengajarnya atau menghajarnya, karena cinta atau karena kesal mereka tak kunjung baik, soleh dan soleha?.
Dikuti dari www.waspada.co.id 7 juli 2011, di sana ditulis 5 (8 versi redaksi) dampak buruk kekerasan terhadap anak, Astrid Gonzaga Dionisio (Child Protection Specialist UNICEF) menjelaskan bahwa kekerasan bisa terjadi di mana saja, termasuk sekolah. Menurut WHO, kekerasan adalah semua bentuk perlakuan menyakitkan secara fisik ataupun emosional, penyalahgunaan seksual, penelantaran, eksploitasi komersial. Fakta di Indonesia sekitar 80% guru menggunakan hukuman fisik atau kekerasan verbal pada anak. Studi ini dilakukan tahun 2006, di Jwa Tengah, Sulawesi Selatan dan Sumatera Utara. Kekerasan dalam jangka panjang maupun pendek memiliki dampak buruk antara lain:
1.       Kematian
2.       Menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak
3.       Mempengaruhi kemampuan untuk belajar dan kemauan untuk sekolah
4.       Mengakibatkan anak lari dari lingkungan asalnya, seperti rumah, sekolah atau panti
5.       Menghancurkan rasa percaya diri terhadap anak
Itulah beberapa dampak buruk mendidik anak dengan cara kekerasan. Bisa dibayangkan jutaan anak Indonesia jika gurunya, orang tuanya dan lingkungannya (masyarakat) mendidik mereka penuh kekerasan, bagaimana bangsa ini di tahun-tahun mendatang.
Islam memiliki solusi untuk mendidik anak dengan baik yaitu dengan lemah lembut dan penuh kasih sayang. Pendidikan islami memberikan rasa nyaman bagi anak ketika ia ada di rumah, sekolah dan tempat bergaulnya.
Anak itu ibarat kertas putih bersih, masih polos tanpa cela, terserah anda mau di isi dengan apa kertas tersebut. Jika ingin kertas itu penuh makna tulislah kata-kata yang baik dan indah, jika terjadi kesalahan penulisan perbaiki dengan cara yang baik agar kertas tidak rusak atau robek. Anak itu ibarat keca, ketika kotor penuh debu bersihkan dengan alat dan cara yang baik agar kaca tak tergores atau bahkan pecah.
Rasulullah saw. bersabda : “Tidaklah kelemahlembutan ada pada sesuatu kecuali akan menghiasinya dan tidaklah dicabut darinya melainkan akan memperjeleknya.” (HR. Bukhari dari Aisyah ra)
Rasulullah saw. bersabda : “Siapa saja yang dihalangi dari kelemahlemutan maka dihalanginya pula dari kebaikan.” (HR. Muslim dari Jabir binAbdullah ra)
Rasulullah saw. bersabda : “Jika Allah menginginkan kebaikan bagi sebuah anggota keluarga maka Dia akan memasukkan kelembutan pada mereka.” (HR. Ahmad)
Dari ketiga hadis di atas jelas bahwa rasulullah menganjurkan kepada kita untuk berlemahlembut terhadap segala sesuatu, termasuk mendidik anak. Tanpa kelemahlembutan maka akan hilang kebaikan apapun itu. Kelemahlembutan dalam mendidik adalah bentuk dari rasa kasih sayang. Mendidik anak dengan lembut berarti mengajarkan kebaikan, mengajarkan keindahan dan mengajarkan arti kasih sayang dan cinta.
Selain dengan cara yang lemahlembut mendidik anak adalah memberi nasehat. Nasehat itu lebih baik daripada harus memukul ketika anak melakukan suatu kesalahan besar. Telah diriwayatkan bahwa Rasulullah saw. tidak pernah memukul sesuatu dengan tangannya sama sekali, tidak kepada istri beliau ataupun pembantu beliau. Beliau hanya memukul ketika berperang dijalan Allah. (HR. Muslim).
Akan tetapi memukul boleh saja dilakukan asal sesuai kebutuhan serta tidak menjadikannya kebiasaan apalagi sampai menimbulkan lebam, dan gangguan psikis terhadap anak, karena Rasulullahpun bila harus memilih antara dua pilihan maka beliau memilih yang paling mudah selama bukan dosa. So...nasehat lebih baik daripada harus memukul. Nasehat adalah tanda kecintaan kita terhadap mereka, nasehat menunjukkan rasa kasih sayang dan kepedulian kita terhadap merekea, sedangkan memukul menunjukkan kemarahan dan kekesalan terhadap mereka. Mari kita ajari mereka tentang kasih sayang.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar