Pengertian Perencanaan Distribusi
Faktor
lainnya yang perlu dipertimbangkan dalam merancang manajemen pemasaran adalah
tak lain adalah dengan mempertimbangkan daerah atau place tempat produk yang
akan dipasarkan. Dengan menimbang dan menganalisis tempat pemasaran, maka akan
sangat membantu untuk menentukan strategi apa yang dipakai dalam proses
pendistribusian. Dengan menggunakan distribusi yang benar, maka akan sangat
membantu dalam menghemat biaya transportasi distribusi, sehingga akan sangat mempengaruhi
keuntungan atau laba yang akan diperoleh oleh perushaan. Pada dasarnya terdapat
tiga hal penting yang perlu diperhatikan dalam melakukan kegiatan distribusi
agar dapat dilakukan dengan efisien. Ketiga faktor penting tersebut adalah
distribusi yang sifatnya intensif, kemudian distribusi yang menggunakan metode
eksklusif, serta terakhit type distribusi dengan menggunakan konsep selektif.
Distribusi
dengan metode eksklusif, adalah distribusi yang sangat mementingkan gensi,
kualitas dan prestisius. Biasanya type distribusi ini digunakan untuk manajemen
pemasaran bagi perusahaan yang memang memiliki merek dagang yang cukup
berkualitas tinggi. Sebagai contoh adalah distribusi yang hanya dilakukan untuk
memilih outlet pemasaran yang hanya berada ditempat-tempat yang terpilih,
tempat-tempat tersebut biasanya terletak di kawasan elite yang ramai dikunjungi
oleh konsumen. Tempat-tempat yang dimaksud dapat berupa gerai took yang berada
di mall, plaza, dan tempat elit lainnya. Pemilihan tempat-tempat terpilih ini
guna mempertimbangkan untuk menjaga agar produk yang dipasarkan terkesan
berkualiat tinggi dan memiliki prestisius yang tidak dimiliki oleh produk
lainnya. Umumnya jika menggunakan metode ini, penjualan yang dihasilkan tidak
bisa dicapai dengan hasil yang besar jika dinilai dari satu per satu tidak
secara keseluruhan. Namun tetap menghasilkan keuntungan yang amat tinggi,
karena harga produk yang ditawarkan memiliki manajemen dengan harga yang
relatif tinggi dan stabil.
Kemudian
type distribusi yang ke-dua adalah distribusi dengan menggunkan konsep
selektif. Konsep distribusi ini hamper mirip jika dibandingkan dengan konsep
distribusi dengan menggunakan konsep distribusi eksklusif. Namun cakupan dari
distribusi selektif biasanya memiliki menajemen pemasaran yang lebih luas jika
dibandingkan dengan distribusi dengan type eksklusif. Sebagai contoh untuk
distribusi selektif adalah produk yang hanyak dipasarkan di tempat yang sudah
terpilih, seperti indomart, alfamart, carefour, maka produk ini biasanya tidak
dapat ditemukan di pasar tradisional. Konsep produksi ini biasanya banyak
memilki kelemahannya jika dibandingkan dengan type distribusi lainnya. Namun
poin positif yang akan didapatkan dengan mengadopsi distribusi selektif adalah
terbantunya dalam mengontro harga, sehingga suatu produk akan berharga sekian
rupiah dimanapun daerah produk itu dipasarkan selama pemasarannya berada pada
outlet-outlet yang telah terpilih.
Terakhir adalah metode distribusi yang bersifat
intensif, type distribusi ini biasanya akan memiliki pasar yang paling luas
jika dibandingkan dengan metode distibusi lainnya baik distribusi dengan konsep
eksklusif maupun distribusi dengan menggunakan metode selektif. Karena
manajemen pemasaran produk akan meliputi pasar yang tidak pandang bulu, baik
itu pasar tradisional, pasar menengah, pasar modern, atau bahkan pasar elelite
yang hanya dapat terjangkau oleh kalangan tertentu. Kelemahan dari distribusi
ini adalah tidak dapat mengontrol harga untuk dijadikan secara homogen. Misal
untuk suatu produk yang sama namun karena dipasarkan pada dua tempat yang
memiliki kualitas margin yang besar, maka harganya-pun juga akan berbeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar